Powered By Blogger

Rabu, 06 April 2011

TAQWA ITU FAQIH


﴿كتاب المأمورات: باب التقوى: 71

شرح آيات الباب أيضا:

        قَولُه تَعَالَى : ﴿ وَمَنْ يَتَّقِ اللهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجاًً ﴾ قال ابن عبّاس رضي الله عنهما : ينجيه من كل كرب في الدنيا و الآخرة. و قال أبو العالية : مخرجا من كل شدة. و قال الحسين بن الفضل ﴿ وَمَنْ يَتَّقِ اللهَ ﴾ في أداء الفرائض ﴿ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجاًً ﴾ من العقوبة. و قيل : ﴿ وَمَنْ يَتَّقِ اللهَ ﴾ فيقف عند حدوده و يجتنب معاصيه يخرجه من الحرام إلى الحلال، و من الضيق إلى السعة، و من النار إلى الجنة ﴿ وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لا يَحْتَسِبُ ﴾ من حيث لا يرجو. و الله تعالى أعلم. ﴿روضة المتقين شرح رياض الصالحين: 1: 113
            Firman Allah Ta’ala: “. . . dan barangsiapa bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya.” Ibnu ‘abbas radiAllahu ‘anhuma berkata: ‘Allah akan menyelamatkannya dari setiap kesusahan di dunia dan akhirat.’ Dan Abu al ‘Aliyah berkata: ‘Jalan keluar dari setiap bencana, kesengsaraan.’ Dan al Husain ibn al Fadl berkata: ‘Firman Allah “. . . dan barangsiapa bertaqwa kepada Allah . . .” yaitu dalam melaksanakan ketetapan-ketetapan Allah. “. . . niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya.” Yaitu dari berbagai siksaan. Dan pendapat lain mengatakan: “. . . dan barangsiapa bertaqwa kepada Allah . . .” menegakkan batasan-batasan-Nya dan menjauhi maksiat kepada-Nya maka Allah mengeluarkannya dari yang haram kepada yang halal, dari kesempitan kepada kelapangan, dan dari neraka kepada syurga. “Dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya . . .” yaitu dari arah yang tidak diharap-harapkannya. Wallahu Ta’ala A’lam. Raudhatul Muttaqin syarh Riyadush Shalihin : 1 : 113﴿
               
        قَولُه تَعَالَى : ﴿ إِنْ تَتَّقُوا اللهَ يَجْعَلْ لَكُمْ فُرْقَاناً ﴾ ذكر بلفظ الشرط، لأنّه خاطب العباد بما يخاطب بعضهم بعضا. فإذا اتقى العبد ربه، و ذلك باتباع أوامره و اجتناب نواهيه، و ترك الشبهات مخافة الوقوع في المحرمات، و شحن قلبه بالنيّة الخالصة، و جوارحه بالأعمال الصالحة، و تحفّظ من شوائب الشرك الخفيّ و الظاهر بمراعاة غير الله في الأعمال. و الركون إلى الدنيا بالعفّة عن المال، جعل له بين الحقّ و الباطل فرقانا أي فصلا بينا. و الله تعالى أعلم. ﴿روضة المتقين شرح رياض الصالحين: 1: 113
            Firman Allah Ta’ala: “. . . Jika kamu bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan furqan (kemampuan membedakan antara yang hak dan batil) kepadamu. . .” ayat tersebut mengingatkan dengan menggunakan lafadz syarat, karena sesungguhnya penggunaan lafadz syarat adalah yang biasa digunakan ketika berbicaranya seorang hamba dalam beberapa pembicaraan antara sebagian dari mereka kepada sebagian yang lain. Maka (ayat ini menegaskan) apabila seorang hamba bertaqwa kepada Rabb-nya, hal tersebut dengan melaksanakan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya, meninggalkan syubhat-syubhat karena takut termasuk ke dalam hal-hal yang diharamkan, mengisi hatinya dengan niat yang ikhlas, mengisi aktifitas anggota badannya dengan amal-amal shalih, menjaga diri dari perkara yang menakutkan dari syirik yang tersembunyi (riya) dan syirik yang nampak dengan menyertakan selain Allah dalam amalan-amalan. Dan cenderung kepada dunia dengan menjauhkan diri dari segala hal yang tidak halal dan tidak baik dari harta, (maka jika semua itu dilaksanakan) Allah menjadikan baginya antara al haq dan al bathil pembeda yaitu pembeda yang menjadikan jelas. WAllahu Ta’ala A’lam. Raudhatul Muttaqin syarh Riyadush Shalihin : 1 : 113﴿      

           
       Bersambung . . . Insya Allah.

__________________________
Mubahatsah Kitab___Riyadush Shalihin | 59
        وأمّا الأحاديث :
        71 - فالأول : عن أبي هريرةَ رضي الله عنه قَالَ : قِيلَ : يَا رسولَ الله ، مَنْ أكرمُ النَّاس ؟ قَالَ : « أَتْقَاهُمْ » . فقالوا : لَيْسَ عن هَذَا نسألُكَ ، قَالَ : « فَيُوسُفُ نَبِيُّ اللهِ ابنُ نَبِيِّ اللهِ ابنِ نَبيِّ اللهِ ابنِ خليلِ اللهِ » قالوا : لَيْسَ عن هَذَا نسألُكَ ، قَالَ : « فَعَنْ مَعَادِنِ العَرَبِ تَسْأَلوني ؟ خِيَارُهُمْ في الجَاهِليَّةِ خِيَارُهُمْ في الإِسْلامِ إِذَا فقُهُوا » . مُتَّفَقٌ عَلَيهِ .
        و« فَقُهُوا » بِضم القافِ عَلَى المشهورِ وَحُكِيَ كَسْرُها : أيْ عَلِمُوا أحْكَامَ الشَّرْعِ .
            71Pertama : Dari Abu Hurairah radiyAllahu ‘anhu, ia berkata: telah ditanyakan: ‘Wahai Rasulullah, siapakah manusia yang paling mulia itu?’ Beliau bersabda: “yang paling taqwa dari mereka.” Kemudian para sahabat berkata: ‘Bukan itu yang hendak kami tanyakan.’ Beliau bersabda: “Maka mungkin yang kalian tanyakan adalah Yusuf as., Nabi Allah putra dari Nabi Allah (Ya’qub as.) putra dari Nabi Allah (Ishaq as.) putra dari kekasih Allah (Ibrahim as.)” para sahabat berkata lagi: ‘Bukan itu yang hendak kami tanyakan.’ Beliau bersabda: “Maka dari sumber bangsa Arabkah kalian bertanya kepadaku? Mereka yang terbaik pada masa jahiliyyah merekalah yang terbaik pada masa Islam apabila mereka faqih (ahli fiqih / orang yang sangat ‘alim).” Hadits Riwayat Muttafaq ‘Alaihi.
            Dan lafadz “…faquhu…” biasanya qaf di-dlammah dan digunakan juga yang di-kasrah, yaitu maksudnya: mereka yang mengetahui hukum-hukum syara’.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar