Powered By Blogger

Rabu, 06 April 2011

«احفظ الله»


Sambungan ….
رياض الصالحين/  كتاب المأمورات / باب المراقبة /  رقم الحديث 64
تخريج الحديث:
        1.   أًحمد في " مسنده " (28031/ 1)
       2.   التّرمذي في " الجامع الكبير "  (2524)
      3.   الطبراني في "الكبير" (12989)
       4.   البيهقي في "شعب الإيمان" (1074) و في "الأسماء و الصفات" (ص / 75/ 76).
       5.   أبو يعلى (2556)
       6.   وابن السني في " عمل اليوم والليلة " (426)  ,روضة المتّقين: 108 و جامع العلوم والحكم: 1 : 540-
شرح الحديث:
قوله: (كنت خلف النبي صلّى الله عليه و سلّم) و في رواية: (كنت رديف رسول الله صلّى الله عليه و سلّم) أي على الدابة. ,روضة المتّقين: 106-
Perkataan Ibn ‘Abbas radiallahu ‘anhu (…) dan pada satu riwayat lain: (Keadaanku membonceng Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam) yakni di atas kendaraan berupa hewan. [Raudlatu’l Muttaqin: 106]
قوله صلّى الله عليه و سلّم: «يا غلام» فيه الشفقة على الصبيّ و تعليمه.  ,روضة المتّقين: 106-
Sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam: (…) Pada panggilan itu mengandung kasih sayang terhadap seorang anak laki-laki ketika hendak memberinya pelajaran. [Raudlatu’l Muttaqin: 106]
قوله صلّى الله عليه و سلّم: «احفظ الله» يعني : احفظ حدودَه ، وحقوقَه ، وأوامرَه ، ونواهيَه ، وحفظُ ذلك : هو الوقوفُ عندَ أوامره بالامتثال ، وعند نواهيه بالاجتنابِ ، وعندَ حدوده ، فلا يتجاوزُ ما أمر به ، وأذن فيه إلى ما نهى عنه ، فمن فعل ذلك ، فهو مِنَ الحافظين لحدود الله الذين مدحهمُ الله في كتابه ، وقال الله تعالى : } هَذَا مَا تُوعَدُونَ لِكُلِّ أَوَّابٍ حَفِيظٍ مَنْ خَشِيَ الرَّحْمَانَ بِالْغَيْبِ وَجَاءَ بِقَلْبٍ مُنِيبٍ {([1]) . وفسر الحفيظ هاهنا بالحافظ لأوامرِ الله ، وبالحافظ لذنوبه ليتوب منها . ,جامع العلوم والحكم: 1 : 543-542-
Sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam: (…)   Yaitu memelihara batasan-batasan-Nya, hak-hak-Nya, perintah-perintah-Nya, larangan-larangan-Nya. Dan memelihara hal itu adalah dengan bersedia ketika menerima segala perintah dengan cara melaksanakannya, dan bersedia ketika menerima segala larangan dengan cara menjauhinya. Dan bersedia ketika memelihara batasan-batasan-Nya, maka tidak mengambil/melaksanakan sebagian dari apa-apa yang Allah Ta’ala perintahkan, dan tidak pula mengizinkan terhadap apa yang dilarang padanya. Barang siapa yang dapat melaksanakan itu semua, maka ia adalah diantara para pemelihara batas-batas Allah Ta’ala yang Dia puji pada kitab-Nya. Dan firman Allah Ta’ala: {Inilah yang dijanjikan kepadamu, (yaitu) kepada setiap hamba yang selalu kembali (kepada Allah) lagi memelihara (semua peraturan-peraturan-Nya). (Yaitu) orang yang takut kepada Tuhan Yang Maha Pemurah sedang Dia tidak kelihatan (olehnya) dan dia datang dengan hati yang bertaubat}. Dan penafsiran lafadz hafidz (pemelihara) pada ayat tersebut adalah pemelihara terhadap perintah-perintah Allah dan pemelihara dari dosa-dosa untuk segera bertaubat dari dosa-dosa tersebut. [Jamiu’l Ulum wa’l Hikam: 1: 542-543/e-book]  


([1]) ق : 32-33 .
Mubahatsah Kitab  _Riyadhush Sholihin I 34

Tidak ada komentar:

Posting Komentar