Powered By Blogger

Jumat, 08 April 2011

D O S A


Tema: ‘Aqidah
D   O   S   A
Ibnu Muharram al ‘Âmilu Muzārii

A.       Pengertian Dosa
Ungkapan ‘dosa’ dalam bahasa Arab menggunakan lafadz اَلذَّنْبُ  (adz-dzanbu). Dosa-dosa: اَلذُّنُوْبُ (adz-dzunuub). Arti asal dari lafadz اَلذَّنْبُ  (adz-dzanbu) adalah ‘ekor’. Sebagaimana ekor pada seekor binatang yang kemana pun binatang itu pergi maka ekornya akan senantiasa mengikuti. Begitu pula dosa, kemana pun pelakunya melangkah, selama ia belum bertaubat kepada Allah Ta’ala maka dosa yang ia lakukan akan menjadi ekor dalam kehidupannya dan membawa kejelekan-kejelekan serta menimbulkan berbagai adzab Allah Ta’ala.
‘Ali bin Muhammad Al-Jurjaniy pada kitabnya yang berjudul Kitabu at-Ta’rifat halaman 107 berkata:
اَلذَّنْبُ: مَا يُحْجِبُكَ عَنِ اللهِ.
“Dosa adalah apa-apa yang menjadikan engkau terhalang (jauh) dari Allah.”

B.      Pembagian Dosa
Menurut nash Al-Qur'an dan As-Sunnah, ijma' orang-orang salaf dan istilah, dosa-dosa itu dibagi menjadi dua macam: Dosa-dosa besar dan dosa-dosa kecil. Firman Allah,
"Jika kalian menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dilarang kalian mengerjakannya, niscaya Kami hapus kesalahan-kesalahan kalian." (An-Nisa': 31),
"Orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan keji yang selain dari kesalahan-kesalahan kecil." (An-Najm: 32).
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Aku beritahukan yang terbesar dari dosa-dosa besar. (Rasulullah Saw mengulangnya hingga tiga kali). Pertama, mempersekutukan Allah. Kedua, durhaka terhadap orang tua, dan ketiga, bersaksi palsu atau berucap palsu. (Ketika itu beliau sedang berbaring kemudian duduk dan mengulangi ucapannya tiga kali, sedang kami mengharap beliau berhenti mengucapkannya).” (Mutafaq'alaih)

                                                         1.            Dosa Besar
Dosa besar adalah dosa yang tidak dapat terhapus dengan amal shalih. Adapun dosa kecil adalah dosa yang dapat terhapus dengan amal shalih. Dosa besar hanya dapat dihapus dengan bertaubat. Maka apabila seorang muslim musyrik kepada Allah walaupun ia rajin beribadah, tetaplah ia akan masuk neraka kecuali apabila ia bertaubat dari musyriqnya dengan cara memohon ampun, menyesali apa yang telah dilakukan, berjanji untuk tidak mengulangi serta mengikuti kesungguhan taubatnya dengan melaksanakan amal shalih (ibadah).
Dosa yang paling besar adalah musyrik (menyekutukan) kepada Allah Ta’ala. Dosa musyriq hanya dapat dihapus dengan bertaubat dengan sungguh-sungguh, taubatan nasuha.
Selain musyriq, seorang ulama ahli hadits bernama Muhammad bin Utsman Adz-Dzahabiy atau lebih dikenal dengan nama Imam Adz-Dzahabiy dalam kitabnya yang berjudul AL-KABÂIR, beliau menyebutkan ada 69 dosa besar, diantaranya adalah:
1.         Musyrik kepada Allah
2.       Membunuh muslim tanpa alasan yang dibenarkan syari’at Islam
3.       Sihir
4.       Meninggalkan shalat
5.       Menahan zakat yang seharusnya dikeluarkan
6.       Berbuka shaum ramadhan tanpa alasan yang dibenarkan syari’at Islam
7.       Tidak menunaikan kewajiban hajji padahal telah mampu
8.       Durhaka kepada orang tua
9.       Zina
10.     Memakan riba
11.       Memakan harta anak yatim dengan dzalim
12.     Berbohong atas nama Allah Ta’ala dan rasul-Nya
13.     Sombong, ujub, takabbur
14.     Sumpah palsu
15.     Meminum minuman keras
16.     Mencuri harta rampasan perang
17.     Mencuri
18.     Memutus atau merusak jalan umum
19.     Dzalim
20.   Bunuh diri
21.     Berbohong dalam setiap pembicaraan
22.    Seorang hakim yang jelek akhlaq, tidak jujur
23.   Perempuan menyerupai laki-laki atau laki-laki menyerupai perempuan
24.    Tidak membersihkan diri setelah buang air kecil
25.   Riya
26.   Mencari ilmu agama dengan mengharap imbalan dunia dan menyembunyikan ilmu
27.    Khianat
28.   Mendustakan taqdir Allah Ta’ala
29.   Membenarkan perkataan dukun dan ahli nujum (tukang ramal bintang)
30.   Seorang istri yang nusyuz (berperilaku tidak berterima kasih) kepada suaminya
31.     Mencela tetangga
32.   Meleretkan pakaian dengan sombong
33.   Laki-laki memakai sutra dan emas
34.   Menyembelih bukan karena Allah
35.   Mengurangi timbangan dan takaran
36.   Merasa aman dari murka Allah
37.   Meninggalkan shalat berjama’ah kemudian shalat sendiri dengan tanpa alasan
38.   Menganggap enteng dari meninggalkan ibadah jum’at dan shalat berjama’ah dengan tanpa alasan yang dibenarkan syari’at
39.   Tidak adil dalam berwasiat
40.   Menghina salah seorang dari shahabat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
41.     Dan lain-lain.

                                                      2.            Dosa Kecil
Dosa kecil adalah dosa yang dapat terhapus dengan amal shalih yang dilaksanakan seorang muslim tetapi bukan berarti boleh tidak disertai taubat. Dalam melakukan dosa kecil pun harus bertaubat, tetapi bedanya jika dosa kecil bisa dihapus amal shalih dan adapun dosa besar seperti syiriq hanya bisa dihapus oleh taubat.
Yang termasuk kepada dosa kecil adalah dosa-dosa selain dosa yang disebut dosa besar oleh Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam pada hadits riwayat Ahhmad, Bukhari dan Muslim,



Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Aku beritahukan yang terbesar dari dosa-dosa besar. (Rasulullah Saw mengulangnya hingga tiga kali). Pertama, mempersekutukan Allah. Kedua, durhaka terhadap orang tua, dan ketiga, bersaksi palsu atau berucap palsu. (Ketika itu beliau sedang berbaring kemudian duduk dan mengulangi ucapannya tiga kali, sedang kami mengharap beliau berhenti mengucapkannya).” (Mutafaq'alaih)
Dalam haditsn lain beliau menambahkan yang termasuk dosa besar lainnya adalah zina dengan istri tetangga dan membunuh anak sendiri karena takut mati kelaparan.

C.      Siksaan bagi Orang Berdosa yang Tidak Bertaubat
                                   1.          Siksaan di Dunia
C Janganlah memandang kecil kesalahan (dosa) tetapi pandanglah kepada siapa yang kamu durhakai. (HR. Aththusi)
C Celaka orang yang banyak zikrullah dengan lidahnya tapi bermaksiat terhadap Allah dengan perbuatannya. (HR. Ad-Dailami)
C Barangsiapa mencari pujian manusia dengan bermaksiat terhadap Allah maka orang-orang yang memujinya akan berbalik mencelanya. (Ibnu Hibban)
C Tiada sesuatu yang dapat menolak takdir kecuali doa, dan tiada yang dapat menambah umur kecuali amal kebajikan. Sesungguhnya seorang diharamkan rezeki baginya disebabkan dosa yang diperbuatnya. (HR. Tirmidzi dan Al Hakim)
C Tiada seorang hamba ditimpa musibah baik di atasnya maupun di bawahnya melainkan sebagai akibat dosanya. Sebenarnya Allah telah memaafkan banyak dosa-dosanya. Lalu Rasulullah membacakan ayat 30 dari surat Asy Syuura yang berbunyi : "Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri. Dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu)." (Mashabih Assunnah)
C Apabila Allah menghendaki kebaikan bagi seseorang maka dipercepat tindakan hukuman atas dosanya (di dunia) dan jika Allah menghendaki bagi hambanya keburukan maka disimpan dosanya sampai dia harus menebusnya pada hari kiamat. (HR. Tirmidzi dan Al-Baihaqi)
C Bagaimana kamu apabila dilanda lima perkara? Kalau aku (Rasulullah Saw), aku berlindung kepada Allah agar tidak menimpa kamu atau kamu mengalaminya. (1) Jika perbuatan mesum dalam suatu kaum sudah dilakukan terang-terangan maka akan timbul wabah dan penyakit-penyakit yang belum pernah menimpa orang-orang terdahulu. (2) Jika suatu kaum menolak mengeluarkan zakat maka Allah akan menghentikan turunnya hujan. Kalau bukan karena binatang-binatang ternak tentu hujan tidak akan diturunkan sama sekali. (3) Jika suatu kaum mengurangi takaran dan timbangan maka Allah akan menimpakan paceklik beberapa waktu, kesulitan pangan dan kezaliman penguasa. (4) Jika penguasa-penguasa mereka melaksanakan hukum yang bukan dari Allah maka Allah akan menguasakan musuh-musuh mereka untuk memerintah dan merampas harta kekayaan mereka. (5) Jika mereka menyia-nyiakan Kitabullah dan sunah Nabi maka Allah menjadikan permusuhan di antara mereka. (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)
C Tiada seorang berzina selagi dia mukmin, tiada seorang mencuri selagi dia mukmin, dan tiada seorang minum khamar pada saat minum dia mukmin. (Mutafaq'alaih)
Penjelasan:
Ketika seorang berzina, mencuri dan minum khamar maka pada saat itu dia bukan seorang mukmin. 
C Rasulullah Saw melaknat orang yang mengambil riba, yang menjalani riba dan kedua orang saksi mereka. Beliau bersabda: "Mereka semua sama (berdosanya)". (HR. Ahmad)

C Ada empat kelompok orang yang pada pagi dan petang hari dimurkai Allah. Para sahabat lalu bertanya, "Siapakah mereka itu, ya Rasulullah?" Beliau lalu menjawab, "Laki-laki yang menyerupai perempuan, perempuan yang menyerupai laki-laki, orang yang menyetubuhi hewan, dan orang-orang yang homoseks. (HR. Ahmad dan Ath-Thabrani)
C Tiap minuman yang memabukkan adalah haram (baik sedikit maupun banyak). (HR. Ahmad)
C Allah menyukai keringanan-keringanan perintahNya (rukhsah) dilaksanakan sebagaimana Dia membenci dilanggarnya laranganNya. (HR. Ahmad)

Sumber: 1100 Hadits Terpilih (Sinar Ajaran Muhammad) - Dr. Muhammad Faiz Almath - Gema Insani Press

                                2.          Siksaan di Akhirat
C Ada tiga jenis orang yang diharamkan Allah masuk surga, yaitu pemabuk berat, pendurhaka terhadap kedua orang tua, dan orang yang merelakan kejahatan berlaku dalam keluarganya (artinya, merelakan isteri atau anak perempuannya berbuat serong atau zina). (HR. An-Nasaa'i dan Ahmad)
C Penghuni neraka ialah orang yang buruk perilaku dan akhlaknya dan orang yang berjalan dengan sombong, sombong terhadap orang lain, menumpuk harta kekayaan dan bersifat kikir. Adapun penghuni surga ialah rakyat yang lemah, yang selalu dikalahkan. (HR. Al Hakim dan Ahmad)
C Azab yang paling ringan di neraka pada hari kiamat ialah dua butir bara api di kedua telapak kakinya yang dapat merebus otak. (HR. Tirmidzi)
C Api anak Adam yang biasa dipakai untuk memasak adalah bagian dari tujuh puluh bagian api neraka. (Artinya, panas di neraka 70 kali lipat panas api di dunia). (HR. Bukhari)

Sumber: 1100 Hadits Terpilih (Sinar Ajaran Muhammad) - Dr. Muhammad Faiz Almath - Gema Insani Press

Tidak ada komentar:

Posting Komentar