Powered By Blogger

Senin, 29 Agustus 2011

Tawakkal bukan pasrah tanpa berusaha


(كتاب المأمورات: باب اليقين و التوكل)
                                                      
قال الله تعالى: وَلَمَّا رَأَى الْمُؤْمِنُونَ الْأَحْزَابَ قَالُوا هَذَا مَا وَعَدَنَا اللَّهُ وَرَسُولُهُ وَصَدَقَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ وَمَا زَادَهُمْ إِلَّا إِيمَاناً وَتَسْلِيماً -٢٢- (الأحزاب)
Firman Allah Ta’ala: “Dan ketika orang- orang mukmin melihat golongan-golongan (yang bersekutu) itu, mereka berkata, “inilah yang dijanjikan Allah dan rasul-Nya kepada kita.” Dan benarlah Allah dan Rasul-Nya. Dan yang demikian itu menambah keimanan dan keislaman mereka. (QS. Al-Ahzab [33]: 22)

و قال تعالى: الَّذِينَ قَالَ لَهُمُ النَّاسُ إِنَّ النَّاسَ قَدْ جَمَعُواْ لَكُمْ فَاخْشَوْهُمْ فَزَادَهُمْ إِيمَاناً وَقَالُواْ حَسْبُنَا اللّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ -١٧٣- فَانقَلَبُواْ بِنِعْمَةٍ مِّنَ اللّهِ وَفَضْلٍ لَّمْ يَمْسَسْهُمْ سُوءٌ وَاتَّبَعُواْ رِضْوَانَ اللّهِ وَاللّهُ ذُو فَضْلٍ عَظِيمٍ -١٧٤- (آل عمران)
Dan Firman Allah Ta’ala: “(Yaitu) orang-orang (yang menaati Allah dan Rasul) yang ketika ada orang-orang mengatakan kepadanya, “Orang-orang (Quraisy) telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka,” ternyata (ucapan) itu menambah (kuat) iman mereka dan mereka menjawab, “Cukuplah Allah (menjadi Penolong) bagi kami dan Dia sebaik-baik Pelindung.” Maka mereka kembali dengan nikmat dan karunia (yang besar) dari Allah, mereka tidak ditimpa suatu bencana dan mereka mengikuti keridaan Allah. Allah Mempunyai karunia yang besar.” (QS. Ali Imran [3]: 173-174)
و قال تعالى: قَالَتْ لَهُمْ رُسُلُهُمْ إِن نَّحْنُ إِلاَّ بَشَرٌ مِّثْلُكُمْ وَلَـكِنَّ اللّهَ يَمُنُّ عَلَى مَن يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ وَمَا كَانَ لَنَا أَن نَّأْتِيَكُم بِسُلْطَانٍ إِلاَّ بِإِذْنِ اللّهِ وَعلَى اللّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ -١١- (إبراهيم)
Dan Firman Allah Ta’ala: “Rasul-rasul mereka berkata kepada mereka, “Kami hanyalah manusia seperti kamu, tetapi Allah Memberi karunia kepada siapa yang Dia Kehendaki di antara hamba-hamba-Nya. Tidak pantas bagi kami mendatangkan suatu bukti kepada kamu melainkan dengan izin Allah. Dan hanya kepada Allah saja hendaknya orang yang beriman bertawakal.” (QS. Ibrahim [14]: 11)

و قال تعالى: فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّهِ لِنتَ لَهُمْ وَلَوْ كُنتَ فَظّاً غَلِيظَ الْقَلْبِ لاَنفَضُّواْ مِنْ حَوْلِكَ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي الأَمْرِ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّهِ إِنَّ اللّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ -١٥٩- (آل عمران). و الآيات في الأمر بالتوكّل كثيرة معلومة.
Dan Firman Allah Ta’ala: “Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, allah mencintai orang yang bertawakal. (QS. Ali Imran [3]: 159). serta ayat-ayat tentang perintah tawakkal begitu banyak yang telah diketahui.

و قال تعال: إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَاناً وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ -٢- (الأنفال) و الآيات في فضل التوكّل كثيرة معروفة.
            Dan Firman Allah Ta’ala: “Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetar hatinya dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, bertambah (kuat) imannya dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakal, (QS. Al-Anfal [8]: 2). serta ayat-ayat tentang keutamaan tawakkal begitu banyak yang telah diketahui.


Mubahatsah Kitab___Riyadush Shalihin | 67

كتاب المأمورات: باب اليقين و التوكل
                                                      
و قال تعالى: ö@ž2uqs?ur n?tã ÇcyÛø9$# Ï%©!$# Ÿw ßNqßJtƒ ôxÎm7yur ¾ÍnÏôJpt¿2 4 4xÿŸ2ur ¾ÏmÎ/ É>qçRäÎ/ ¾ÍnÏŠ$t6Ïã #·ŽÎ7yz ÇÎÑÈ  
“Dan bertawakkallah kepada Allah yang hidup (kekal) yang tidak mati, dan bertasbihlah dengan memuji-Nya. Dan cukuplah dia Maha Mengetahui dosa-dosa hamba-hamba-Nya. . (QS. Al-Furqan [25]: 58)
            قوله تعالى: ö@ž2uqs?ur n?tã ÇcyÛø9$# Ï%©!$# Ÿw ßNqßJtƒ. التوكّل على الله تعالى إنّما يكون باعتماد القلب عليه سبحانه في كلّ الأمور. و أنّ الأسباب وسائط أمر بها من غير اعتماد عليها. (روضة المتّقين شرح رياض الصالحين: 1: 117)
            Firman Allah Taala: “. . .” tawakkal kepada Allah Ta’ala tiada lain adalah dengan (adanya) kepercayaan hati (bergantung, berpegang, bersandar) kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala pada setiap urusan. Dan sesungguhnya sebab-sebab (orang-orang mengadakan) ‘perantara-perantara’ pada suatu urusan dikarenakan tidak adanya kepercayaan pada ‘perantara-perantara’ itu. (Raudhatul Muttaqin: 1: 117)
            التوكّل: هو الثقة بما عند الله، و اليأس عمّا في أيدي الناس. (كتاب التعريفات للجرجاني: 70)
            Tawakkal adalah kepercayaan (keyakinan penuh) terhadap apa yang ada di sisi Allah, dan putus harapan (putus asa) dari apa yang ada pada diri manusia. (Kitab At-Ta’rifat tulisan Al-Jurjaniy: 70)
            Firman Allah Taala: “. . .” al-Âyât. Ibnu Abid-Dunya meriwayatkan pada <<At-Tawakkal>> dan Al-Baihaqi pada <<Syu’abul Ĩmân, 5/75>>, dari ‘Uqbah bin Abi Zainab ia berkata: tercatat pada Kitab Taurat: “Janganlah engkau bertawakkal kepada ibnu Âdam, karena sesungguhnya ibnu Âdam tidak memiliki (kemampuan untuk) tanggung jawab (mengurusi), akan tetapi bertawakkallah kepada Yang hidup (kekal) Yang tidak mati. (ad Durul Mantsur fit Tafsir bil Ma-tsur: 11: 197)
و قال تعالى: çmø%ãötƒur ô`ÏB ß]øym Ÿw Ü=Å¡tFøts 4 `tBur ö@©.uqtGtƒ n?tã «!$# uqßgsù ÿ¼çmç7ó¡ym 4 ¨bÎ) ©!$# à÷Î=»t/ ¾Ín̍øBr& 4 ôs% Ÿ@yèy_ ª!$# Èe@ä3Ï9 &äóÓx« #Yôs% ÇÌÈ  
“ Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” (QS. Ath-Thalaq [65]: 3)
           
            Ibnu Mardawaih meriwayatkan dari Ibnu Mas’ud tentang firman Allah “. . .” ia (Ibnu Mas’ud) berkata: “orang yang tawakkal itu bukanlah yang berkata (pen: tanpa ikhtiar), ‘(Allah) telah memenuhi keperluanku.’ Dan setiap yang tawakkal pada Allah tidaklah mencukupkan-Nya terhadap apa yang menyusahkan (menggelisahkan)nya, sambil mengelakkan (dirinya) dari apa yang ia benci, dan mencukupkan keperluannya, akan tetapi Allah telah memberi keutamaan kepada orang yang bertawakkal atas orang yang tidak tawakkal adalah dengan dihapus dosa-dosanya dan dilipatgandakan pahalanya.” (ad Durul Mantsur fit Tafsir bil Ma-tsur: 14: 546)   

Mubahatsah Kitab___Riyadush Shalihin | 68

Tidak ada komentar:

Posting Komentar